Uwais Al-Qarni: Kisah Bakti Melampaui Popularitas, Getarkan Arsy Ilahi

Ilustrasi Uwais Al Qarni -ceritaharamain.my.id

Uwais Al-Qarni, Pemuda Yaman yang Termasyhur di Langit Namun Kurang Dikenal di Bumi

Ketika kita membicarakan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam, nama-nama agung seperti Rasulullah ﷺ, para sahabat serta para ulama besar yang ilmunya mewarnai peradaban Islam seringkali terucap. Akan tetapi, terdapat satu nama yang mungkin tidak sepopuler para sahabat Nabi ﷺ lainnya, namun justru namanya begitu diagungkan dan dikenal oleh para penduduk langit—beliau adalah Uwais Al-Qarni رحمه الله. Kisah hidupnya bukan sekadar narasi tentang ketakwaan dan kezuhudan yang mendalam, melainkan juga cerminan bakti yang luar biasa kepada ibunda tercinta. Mari kita bersama-sama menyelami lebih dalam kisah inspiratif dari sosok mulia ini!

Latar Belakang Kehidupan Uwais Al-Qarni

Uwais Al-Qarni رحمه الله berasal dari Yaman, tepatnya dari sebuah daerah yang bernama Qaran. Beliau menjalani kehidupan dalam kondisi ekonomi yang serba kekurangan dan memilih kesederhanaan sebagai jalan hidupnya. Meskipun demikian, Uwais tumbuh menjadi seorang pemuda yang memiliki ketaatan yang sangat tinggi kepada Allah سبحانه وتعالى dan menunjukkan bakti yang luar biasa kepada ibunya.

Secara fisik, Uwais Al-Qarni رحمه الله memiliki ciri khas yang unik pada tubuhnya. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa beliau memiliki penyakit belang atau sopak di tubuhnya. Kendati demikian, kondisi fisik tersebut sama sekali tidak menghalangi ketakwaan dan kedekatannya kepada Allah سبحانه وتعالى. Perlu diketahui bahwa Uwais Al-Qarni رحمه الله bukanlah seorang sahabat Nabi ﷺ karena beliau tidak pernah memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengan Rasulullah ﷺ. Meskipun demikian, kemuliaan namanya begitu istimewa hingga Rasulullah ﷺ sendiri pernah menyebutkan keutamaannya kepada para sahabat রাদিয়াল্লাহু আনহুম.

Manifestasi Bakti Sejati Uwais Al-Qarni kepada Ibunda Tercinta

Uwais Al-Qarni رحمه الله dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai dan menyayangi ibundanya. Sejak masa kecilnya, beliau hidup berdua dengan ibunya yang telah lanjut usia dan seringkali sakit-sakitan. Segala kebutuhan ibundanya beliau penuhi dengan penuh cinta, perhatian, kesabaran, dan keikhlasan yang mendalam.

Salah satu hal yang paling menakjubkan dan menyentuh hati dari sosok Uwais Al-Qarni رحمه الله adalah keinginan beliau yang sangat kuat untuk mewujudkan impian mulia ibundanya, yaitu menunaikan ibadah haji ke Baitullah di Makkah Al-Mukarramah. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang sangat terbatas, membawa ibundanya melakukan perjalanan jauh ke Tanah Suci bukanlah perkara yang mudah. Akan tetapi, Uwais Al-Qarni رحمه الله tidak pernah menyerah dan putus asa dalam mewujudkan impian tersebut.

Ketika keinginan yang membara untuk membawa ibundanya berhaji telah mengakar kuat di dalam hatinya, beliau tidak memiliki kendaraan yang layak ataupun biaya yang mencukupi untuk perjalanan tersebut. Maka, dengan penuh kesabaran dan ketekunan, Uwais Al-Qarni رحمه الله berlatih menggendong ibundanya setiap hari agar tubuhnya terbiasa membawa beban yang cukup berat untuk menempuh perjalanan panjang menuju Makkah Al-Mukarramah.

Perjalanan Ibadah Haji yang Menggetarkan Langit dan Bumi

Setelah berlatih dalam waktu yang cukup lama, akhirnya Uwais Al-Qarni رحمه الله memulai perjalanan ibadah haji dengan cara yang sungguh luar biasa dan mengagumkan—beliau menggendong ibundanya dari Yaman menuju Makkah Al-Mukarramah! Bayangkanlah, ribuan kilometer beliau tempuh dengan penuh cinta, ketulusan, dan pengorbanan yang tak terhingga. Di tengah terik matahari yang menyengat, debu-debu perjalanan yang beterbangan, serta berbagai macam tantangan dan kesulitan yang menghadang di gurun pasir yang luas, Uwais Al-Qarni رحمه الله tetap teguh menggendong ibundanya menuju Baitullah Al-Haram.

Ketika akhirnya sampai di Makkah Al-Mukarramah, ibunda Uwais Al-Qarni رحمه الله pun dapat menunaikan ibadah haji dengan khusyuk. Setelah seluruh rangkaian ibadah haji selesai dilaksanakan, ibunda beliau memanjatkan doa yang tulus, “Ya Allah, ampunilah dosa anakku, Uwais.” Namun, dengan kerendahan hati yang luar biasa, Uwais Al-Qarni رحمه الله justru meminta ibundanya untuk mendoakannya agar Allah سبحانه وتعالى mengampuni seluruh kaum Muslimin. Inilah bukti nyata betapa hatinya begitu bersih, tulus, dan penuh dengan kasih sayang yang universal.

Tidak lama setelah mereka kembali dari menunaikan ibadah haji, ibunda Uwais Al-Qarni رحمه الله pun wafat. Uwais رحمه الله merasakan duka yang mendalam atas kepergian ibunda tercinta, namun beliau tetap bersabar dan terus mengabdikan seluruh hidupnya untuk beribadah kepada Allah سبحانه وتعالى.

Hadis Nabi ﷺ Tentang Keutamaan Uwais Al-Qarni

Keistimewaan dan kemuliaan Uwais Al-Qarni رحمه الله bahkan disebutkan secara langsung oleh Rasulullah ﷺ dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim رحمه الله. Dalam hadis tersebut, Rasulullah ﷺ bersabda kepada Umar bin Khattab رضي الله عنه:

“Akan datang kepada kalian seorang laki-laki bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan orang dari Yaman. Ia berasal dari Murad, dari Qaran. Ia pernah menderita penyakit kulit lalu sembuh kecuali bekasnya sebesar satu dirham. Ia sangat berbakti kepada ibunya. Jika ia bersumpah atas nama Allah, maka sumpahnya pasti akan dikabulkan oleh-Nya. Jika engkau dapat memintanya untuk memohonkan ampunan (beristighfar) kepada Allah untukmu, maka lakukanlah.” (HR. Muslim)

Hadis yang mulia ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan Uwais Al-Qarni رحمه الله di sisi Allah سبحانه وتعالى, hingga Rasulullah ﷺ sendiri memerintahkan para sahabatnya yang mulia untuk meminta doa dan istighfar kepada beliau. Bahkan, meskipun Uwais Al-Qarni رحمه الله bukanlah seorang sahabat dan tidak pernah bertemu langsung dengan Rasulullah ﷺ, doa dan ketakwaannya telah diakui dan diterima oleh Allah سبحانه وتعالى dan Rasul-Nya ﷺ.

Pelajaran-Pelajaran Berharga dari Kisah Uwais Al-Qarni

Dari kisah hidup Uwais Al-Qarni رحمه الله yang penuh dengan inspirasi ini, terdapat banyak hikmah dan pelajaran berharga yang dapat kita ambil sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan:

1. Bakti yang Tulus Kepada Orang Tua adalah Kunci Keberkahan Hidup

Uwais Al-Qarni رحمه الله mengajarkan kepada kita bahwa berbakti kepada kedua orang tua, terutama kepada seorang ibu, adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah سبحانه وتعالى. Bahkan, doa yang tulus dari seorang ibu dapat mengantarkan seseorang menuju kemuliaan di dunia maupun di akhirat kelak.

2. Keikhlasan Merupakan Kunci Kesuksesan yang Hakiki

Meskipun Uwais Al-Qarni رحمه الله bukanlah seorang pemimpin yang memiliki kekuasaan, seorang ulama yang memiliki banyak pengikut, atau seorang tokoh masyarakat yang terkenal, justru namanya menjadi harum dan abadi di sisi Allah سبحانه وتعالى karena keikhlasan hatinya. Beliau tidak pernah mencari popularitas atau pengakuan dari manusia, tetapi justru dicintai oleh Allah سبحانه وتعالى dan Rasul-Nya ﷺ.

3. Ketakwaan Lebih Utama dan Lebih Berharga Daripada Segala Hal Duniawi

Uwais Al-Qarni رحمه الله mungkin hidup dalam keterbatasan materi dan kesederhanaan duniawi, tetapi beliau memiliki kekayaan hati yang luar biasa berupa ketakwaan dan keimanan yang mendalam kepada Allah سبحانه وتعالى. Ketakwaan dan keimanan inilah yang menjadikannya lebih berharga di sisi Allah سبحانه وتعالى daripada banyak manusia lainnya yang mungkin memiliki kelebihan duniawi.

4. Doa dari Orang yang Tulus dan Dekat dengan Allah Pasti Dikabulkan

Rasulullah ﷺ sendiri telah menyebutkan bahwa doa yang dipanjatkan oleh Uwais Al-Qarni رحمه الله adalah doa yang sangat mustajab dan mudah dikabulkan oleh Allah سبحانه وتعالى. Hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita bahwa semakin ikhlas hati kita dan semakin dekat hubungan kita dengan Allah سبحانه وتعالى, maka semakin besar pula peluang doa-doa kita akan dikabulkan oleh-Nya.

Kesimpulan Akhir

Uwais Al-Qarni رحمه الله adalah bukti nyata bahwa kebesaran dan kemuliaan seseorang tidak diukur dari seberapa banyak harta yang dimilikinya, setinggi apa jabatannya di dunia, atau seberapa terkenal namanya di kalangan manusia, melainkan diukur dari tingkat ketakwaan dan baktinya kepada kedua orang tua, terutama ibu. Beliau adalah seorang pemuda biasa yang namanya justru abadi dan harum di langit. Kisah hidupnya yang penuh dengan keteladanan ini seharusnya menjadi inspirasi yang tak pernah pudar bagi kita semua, terutama bagi para generasi muda, untuk senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tua dan menjaga ketakwaan kepada Allah سبحانه وتعالى dalam setiap aspek kehidupan.

Terkait dengan kisah Uwais al-Qarni رحمه الله yang menggendong ibundanya dari Yaman menuju Makkah Al-Mukarramah untuk menunaikan ibadah haji, perlu diluruskan bahwa cerita ini lebih banyak ditemukan dalam sumber-sumber sekunder dan kisah-kisah inspiratif yang beredar di masyarakat, tanpa adanya dukungan kuat dari hadis atau riwayat yang sahih dan otentik.

Memang benar bahwa Rasulullah ﷺ pernah menyebutkan Uwais al-Qarni رحمه الله sebagai seorang tabi’in yang sangat berbakti kepada ibundanya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim رحمه الله, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dahulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih). Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2542).

Akan tetapi, detail mengenai perjalanan hajinya sambil menggendong sang ibunda tercinta tidak ditemukan dalam sumber-sumber hadis yang otentik dan dapat dipercaya. Kisah tersebut lebih banyak beredar sebagai sebuah cerita inspiratif yang menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua.

Oleh karena itu, meskipun cerita tersebut mengandung pesan moral yang sangat baik dan mulia, kita perlu berhati-hati dalam menyikapi sumbernya dan membedakan antara fakta sejarah yang didukung oleh dalil yang kuat dengan kisah-kisah inspiratif yang belum tentu memiliki dasar yang kuat. Tetaplah semangat dalam mencari ilmu dan kebenaran sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sahih ya, sahabat fillah!

Semoga Allah سبحانه وتعالى senantiasa memberikan kita taufik dan hidayah agar kita bisa meneladani ketakwaan dan bakti Uwais Al-Qarni رحمه الله kepada ibundanya, serta mendapatkan keberkahan dalam setiap langkah hidup kita. Aamiin ya Rabbal ‘alamin!

Kirimkan Opini Anda

Silahkan berpartisipasi dengan mengirimkan opini anda terhadap informasi yang kami sampaikan pada kanal Haramain Update.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terkait

Scroll to Top